hariandetiknews.com – BOGOR – Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor Ahmad Yaudin Sogir angkat bicara soal aksi protes atas pemagaran lahan garapan warga oleh Danramil Kecamatan Cijeruk beberapa waktu lalu yang berbuntut polemik membawa-bawa nama Panglima TNI.
Menurut AY Sogir sapaan dari anggota Dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini polemik pemagaran lahan garapan oleh Danramil setempat di lahan garapan para petani harus disudahi. Menurutnya polemik tersebut sudah selesai dan tak ada masalah apa-apa, dan kaitannya dengan Panglima TNI tidak ada. “Sudah kita cek sudah diselesaikan dan para pihak sudah berdiskusi, tidak ada Panglima TNI ikut campur atau terlibat urusan lahan garapan yang diprotes para petani itu,” ungkap AY Sogir kepada wartawan.
AY Sogir juga menghimbau kepada warga untuk menyelesaikan setiap masalah terkait lahan garapan itu dengan kepala dingin dan tidak gaduh, baginya yang terpenting petani harus diberikan keleluasaan untuk bertani.
“Kita harus menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan cara yang baik, toh pada intinya kan yang terpenting bagaimana petani bisa kembali bertani,” pungkasnya.
Sementara itu pemilik lahan garapan Suhendro yang ikut terseret dalam polemik petani dan Danramil setempat menegaskan bahwa lahannya yang berdekatan dengan aksi pemagaran lahan oleh Danramil di tanah garapan petani tidak ada kaitannya dengan Panglima TNI. Menurutnya dirinya tidak pernah menjual atau bertransaksi apapun dengan Panglima TNI.
“Saya tidak tahu menahu soal ribut-ribut antara petani dan Danramil, selain itu saya juga tidak pernah bertransaksi apapun terkait tanah garapan yang saya miliki dengan Panglima TNI,” ujar Suhendro.
Suhendro juga menegaskan tidak pernah ada komunikasi apapun dirinya dengan Panglima TNI terkait lahan garapan yang dirinya miliki. “Saya tidak pernah berkomunikasi dengan Panglima TNI terkait tanah garapan yang saya punya,” tegasnya.
Sebelumnya aksi protes atas pemagaran lahan garapan warga oleh Danramil setempat, digelar ratusan penggarap lahan di Kampung Pasir Pogor Desa Cipelang Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor, Senin (14/10/2024).
Dalam aksinya para petani melakukan pembongkaran pagar pembatas untuk ditanami kembali untuk bercocok tanam guna menafkahi keluarga mereka.
Menurut pengakuan koordinator aksi Ketua HPPMI Kabupaten Bogor yang juga Relawan Prabowo-Gibran, Yusuf Bachtiar aksi pembongkaran yang dilakukan para petani penggarap tergabung dalam sejumlah kelompok tani tersebut, sebagai bentuk protes karena lahan yang mereka garap, secara sepihak dipagari oleh Danramil setempat mengatasnamakan Panglima TNI.
Salah seorang koordinator kelompok tani, Dirno disela penanaman benih kacang koro, mengaku para petani semenjak lahan dipagari pihak Danramil nyaris tak bisa menyambung hidup dengan bercocok tanam yang menjadi tumpuan hidup mereka dan keluarga.
“Saya koordinator kelompok tani disini sudah lama bersama para petani penggarap mengelola lahan disini dengan bercocok tanam palawija setelah dipagari pihak aparat para petani praktis berhenti mereka gak berani menggarap lahan karena takut,” ujar Dirno.
Sementara itu, Danramil Cijeruk Kapten Koswara yang disebut sebut warga melakukan pemagaran atas lahan garapan warga saat dikonfirmasi pihak media, membantah pihaknya melakukan pemagaran secara sepihak.
“Saya hanya seorang pekerja. Saya tidak pernah melarang warga untuk menggarap asal tertib jangan arogan. Itu bukan lahan saya hanya saya mengingatkan kalau menggarap lahan harus ada dasar hukumnya,” tegasnya.(**).